GKB - Blessing Community

Visi/Misi : "Menjadi Pemimpin yang berkualitas KARAKTER serupa KRISTUS melalui proses PEMURIDAN untuk MENJADI Berkat bagi kota, bangsa, dan bangsa - bangsa

Ingin Terlihat Kurus? Makan Secara Perlahan

Posted by Blessing Community Medan

Berdasarkan sebuah penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa orang yang makan dengan cepat akan membuat kalori yang masuk lebih banyak dibanding yang makan perlahan yaitu orang yang makan perlahan memiliki asupan kalori 10 persen lebih rendah. Hal tersebut disebabkan karena hormon dalam proses pencernaan dilepaskan lebih cepat. Jadi orang yang makan cepat memiliki resiko kegemukan yang lebih tinggi. Hasil studi ini dimuat dalam The British Medical Journal.

Para ahli juga telah menemukan bahwa hormon yang membuat perut terasa kenyang baru dilepaskan saat seseorang makan selama 30 menit dibanding yang makan 5 menit. Dua hormon pemberi sinyal kenyang tersebut adalah peptide-1 dan peptide YY, kedua hormon ini akan memberikan respon lebih cepat dalam kondisi lambat.

Jadi, jika Anda ingin tetap kurus perhatikan kecepatan makan Anda. Kunyahlah perlahan-lahan dan lihat hasilnya, selain Anda terlihat lebih sopan, Anda juga akan terlihat lebih langsing.

READ MORE "Ingin Terlihat Kurus? Makan Secara Perlahan"
read more "Ingin Terlihat Kurus? Makan Secara Perlahan"

Kasih yang Berkorban

Posted by Blessing Community Medan

Ada seorang ibu mempunyai tiga orang anak. Ketika hujan turun dengan derasnya, sang ibu sambil duduk menulis surat dengan serius. Datanglah anak pertama dan berkata kepadanya, "Bu, aku mengasihimu!" Mendengar kakaknya berkata demikian, adik kedua tidak mau ketinggalan. Ia datang mendekati ibunya, lalu berkata pula, "Ibu, di antara kami bertiga, akulah yang lebih mengasihi ibu!"
Si bungsu yang memperhatikan dengan serius tindakan kedua kakaknya, segera meninggalkan mainannya, lalu datang kepada ibunya. Si bungsu tidak berkata apa-apa, tetapi ia langsung memeluk ibunya dengan penuh kasih. Setelah itu mereka kembali ke tempatnya masing-masing.

Setelah selesai menulis, pada saat itu di luar rumah hujan sangat deras disertai guruh dan kilat yang sambar-menyambar, dan sang ibu memanggil anak-anaknya dan menyuruh mereka untuk mengeposkan surat tersebut.

Sang ibu menekankan bahwa surat itu sangat penting dan harus segera dikirim. Anak yang pertama beralasan, "Bu, di luar hujan, aku tidak bisa pergi." Datanglah anak yang kedua dan beralasan, "Bu, aku lagi mengerjakan PR, harus selesai sore ini."

Si bungsu diam-diam mengambil mantel dan berkata sambil tersenyum, "Bu, saya yang akan mengantarkan surat ke kantor pos." Sahut ibunya, "Sabar nak, di luar masih hujan." Si bungsu mengambil surat itu lalu pergi mengantarkannya ke kantor pos, meskipun hari masih hujan.

Pesan Moral: Seringkali kita berkata kepada seseorang kalau kita mengasihi mereka. Tetapi itu hanyalah ucapan yang keluar dari mulut, dan bukan dari dasar hati yang terdalam. Dalam kenyataan, ucapan kita cenderung seperti anak yang pertama dan kedua di saat kita menyatakan kasih kepada orangtua dan sesama kita. Sebenarnya kita tidak perlu mengucapkan kata-kata manis untuk mengungkapkan bahwa kita mengasihi orangtu
READ MORE "Kasih yang Berkorban"
read more "Kasih yang Berkorban"

A Letter From God

Posted by Blessing Community Medan

AnakKu yang terkasih, Aku hampir tidak percaya ketika membaca suratmu.
Bukankah baru beberapa minggu yang lalu engkau berjanji tidak akan menyerah?

Aku tahu, mungkin minggu-minggu ini terasa sangat sulit bagimu, tapi, anakKu, kuatkan hatimu. Tetaplah berlari dalam track yang sudah kusediakan karena Aku tahu yang terbaik bagimu.

Bila kau merasa lelah, berhentilah sejenak, ambil roti dan air hidup yang PutraKu telah tawarkan dan makanlah. Aku yakin, setelah kau mendapatkan keduanya, kau akan merasa segar kembali.

Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan mulai langkahkan kakimu untuk bergerak maju.
Fokuskan pandanganmu pada apa yang ada di depanmu, pada tujuan yang kau miliki, yaitu menyelesaikan perlombaan dan menjadi juara.

Buanglah kemarahan dan sakit hati yang menghantui pikiranmu. Amarah dan sakit hati itu tidak ada gunanya, hanya menguras tenaga dan menghambatmu mencapai tujuan. Terkadang Aku mengijinkan hal-hal yang buruk terjadi karena Aku ingin melatihmu. Aku ingin kaki-kakimu menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Dengan begitu engkau dapat berlari dengan lebih cepat.

Berhentilah mengasihani dirimu sendiri, berdirilah tegap, dan punyailah mental seorang pemenang. Seorang pemenang, bukan dilihat dari berapa kali ia sukses meraih gelar juara.

Di mataKu, seorang pemenang adalah seorang yang tidak pernah menyerah terhadap kegagalan, yang mau bangkit setiap kali ia jatuh. Karena itu, jangan pernah menyerah ketika kau jatuh tersandung kerikil-kerikil di sepanjang jalanmu.
Jangan pula kau merasa malu terhadap dirimu sendiri. Angkat kepalamu dan teruskan perjalananmu mencapai finish.

Ketika pertandingan dimulai, Kuharap kau bisa mengacuhkan omongan orang-orang yang menonton di bangku stadion. Jangan merasa sombong karena pujian atau karena kau diunggulkan. Pujian dan pengagungan yang keluar dari mulut mereka terkadang hanya sekedar basa-basi di depan para juara. Tak jarang, kata-kata manis itu akan segera berubah menjadi kritikan pedas dan kecaman ketika para juara itu gagal. Karena itu, kau juga tidak perlu risau ketika mendengar pernyataan-pernyataan skeptis yang mengatakan engkau pasti kalah.
Kau bukan bertanding atas kemauan mereka. Kau juga tidak hidup berdasarkan omongan mereka. Pelari yang berpengalaman tahu akan hal itu. Karena itu, tidak usah pusing dengan perkataan-perkataan mereka.

Fokuskan pikiranmu pada tujuan yang semula, bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain, tapi untuk menyelesaikan pertandingan. Aku, Pelatihmu, tidak pernah meragukan kemampuan yang kau miliki. Aku tahu seberapa besar potensi yang ada padamu dan Aku tahu kau pasti bisa mencapai garis finish dengan gemilang.

Selamat berjuang anakKu, Aku menunggumu di garis finish.




Yang mengasihimu,
Ayahmu, Pelatihmu, Sahabatmu, Penonton setiamu

Thanks Lord, Luph u ^_^
READ MORE "A Letter From God"
read more "A Letter From God"